BERSATUNYA PEMUDA, CALON PENGGUNCANG DUNIA

“BERIKAN AKU SEPULUH PEMUDA, MAKA AKAN KUGONCANGKAN DUNIA” kalimat legendaris dari Bapak Proklamator Republik Indonesia Bung Karno yang sangat relevan dengan kondisi sampai kapanpun. Karena memang di tangan pemuda eksistensi sebuah komunitas atau kelompok masyarakat bergantung dan mengandalkan mereka. Pemuda yang bersatu dan kompak dalam sebuah komunitas/lembaga, maka akan didapati kelak kemajuan dan peningkatan dalam segala hal termasuk peradaban. Tentunya kekompakan dan persatuan yang dimaksud ialah jika dimanifestasikan pada hal positif dan bersifat membangun.
Terngiang ngiang akan pekikan tersebut, seakan turut menyertai dan menyemangati sekelompok siswa siswi dari pengurus dan anggota gugus depan Diponegoro – Cut Meuthia SMK “Al-Islam” Surakarta berangkat menuju ke tempat latihan gabungan hasil kerja sama pengurus gugus depan tiga sekolah, yakni SMK “Al-Islam” Surakarta, MAN 2 Surakarta dan SMA IT Nur Hidayah Sukoharjo. Untuk ke sekian kalinya kerja sama mengasikkan serta bermanfaat ini dilaksanakan dalam rangka sharing ilmu dan silaturahim antar pangkalan dewan ambalan.
Dari SMK, mengirimkan sekitar 20 an anggota gudep baik itu dari pengurus dan anggota gudep. Berangkat sekira pukul 12.30 Wib di hari Sabtu, 02 Maret 2024. Pasukan tersebut tiba dengan selamat di Kompleks SMA Nur Hidayah Sukoharjo yang berlokasi tidak jauh dari Universitas Islam Negeri di Sukoharjo. Sejenak bersiap dan saling tegur sapa antar pangkalan dewan, acara dilanjutkan dengan upacara pembukaan bersama sekitar pukul 14.00 WIB. Tampak antusias dan bersemangat para anggota dewan ambalan dari ketiga sekolah mengikuti agenda di siang itu.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sholat ashar untuk selanjutnya dilaksanakan latihan gabungan terkhusus dalam hal baris berbaris (PBB). Terlihat kompak dan bersemangat para siswa mengikuti dan melaksanakan tiap instruksi yang diberikan dari komandan latgab di kesempatan tersebut, nyaris tanpa cela. Selesai latihan baris berbaris, latihan kemudian dilanjutkan dengan sesi pionering (tali temali dan kegiatan serumpun). Pada kesempatan itu, para siswa berusaha membuat dan membangun sebuah monumen (gapura) selamat datang identik/ khas ala gerakan pramuka. Pramuka tanpa tali temali seakan hambar, karena dari sanalah puncak kreatifitas serta kekompakan dari tiap individu anggota pramuka dilatih dan ditempa.
Selesai pionering acara selanjutnya rehat sejenak dan sekira pukul 5 sore, latihan dan kekompakan di sore hari itu diakhiri. Ditunggu untuk kerja sama membangun lainnya untuk kemajuan masing masing lembaga khususnya dan kemajuan pemuda pemuda secara umumnya.
Salam Kompak !!
Salam Pramuka!!

Tim media SMK “Al-Islam” Surakarta
06-02-2024